Langsung ke konten utama

RPP SAVI- SISTEM GERAK PADA MANUSIA KELAS XI SEMESTER 1 K13

 HALO DISINI SAYA MAU SHARE RPP DENGAN METODE PEMBELAJARAN 

Somatic, Auditory, Visual, Intellectual (SAVI)

Untuk versi full dalam bentuk file ms.word bisa klik link dibawah ini yah
                                                          

DOWNLOAD

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran   : BIOLOGI

Kelas/Semester    : XI/1 SMA Negeri 21 Palembang

Materi Pokok      : Sistem Gerak pada Manusia

Alokasi Waktu    : 8 x 35 menit (4x pertemuan)

 

A.      Kompetensi Inti

KI1          :   Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

KI2          :  Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI3          : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kajian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 

KI4          :   Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

 

 

 

 

 

 

B.  Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar

Indikator Pencapaian Kompetensi

3.5 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem gerak dan mengaitkan dengan bioprosesnya sehingga dapat menjelaskan mekanisme gerak serta gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada sistem gerak manusia melalui studi literatur, pengamatan, percobaan, dan simulasi.

 

3.1.1        Memahami pengertian dari sistem gerak pada manusia

3.1.2        Menjelaskan struktur dan fungsi rangka sebagai penyusun sistem gerak pada manusia

3.1.3        Mendekskripsikan struktur dan fungsi tulang

3.1.4        Mengidentifikasi hubungan struktur tulang yang membentuk rangka

3.1.5        Mengidentifikasi struktur dan fungsi persendian

3.1.6        Mengidentifikasi hubungan berbagai gerakan dan persendian yang terlibat

3.1.7        Menjelaskan struktur dan fungsi otot sebagai penyusun sistem gerak pada manusia

3.1.8        Mengidentifikasi berbagai penyakit atau gangguan sistem gerak pada manusia

3.1.9        Upaya menjaga kesehatan sistem gerak pada manusia

 

4.1 Menyajikan model/charta/gambar/yang mendeksripsikan tentang sistem gerak pada manusia

4.1.1  Menggunakan media pembelajaran ular tangga terintegrasi praktikum untuk memahami materi sistem gerak pada manusia

 

 

C.      Tujuan Pembelajaran

Adapun tujuan pembelajaran pada materi sistem gerak yaitu, sebagai berikut.

1.    Peserta didik dapat memahami pengertian dari sistem gerak pada manusia melalui media pembelajaran ular tangga terintegrasi praktikum

2.    Peserta didik dapat menjelaskan struktur rangka sebagai penyusun sistem gerak pada manusia melalui media pembelajaran ular tangga terintegrasi praktikum

3.    Peserta didik dapat menjelaskan fungsi rangka sebagai penyusun sistem gerak pada manusia melalui media pembelajaran ular tangga terintegrasi praktikum

4.    Peserta didik dapat mendeskripsikan struktur tulang melalui media pembelajaran ular tangga terintegrasi praktikum

5.    Peserta didik dapat mendeskripsikan fungsi tulang melalui media pembelajaran ular tangga terintegrasi praktikum

6.    Peserta didik mampu mengidentifikasi hubungan struktur tulang yang membentuk rangka melalui media pembelajaran ular tangga terintegrasi praktikum

7.    Peserta didik mampu mengidentifkasi struktur persendian melalui media pembelajaran ular tangga terintegrasi praktikum

8.    Peserta didik dapat mengidentifikasi fungsi persendian melalui media pembelajaran ular tangga terintegrasi praktikum

9.    Peserta didik dapat mengidentifkasikan hubungan berbagai gerakan dan persendian yang terlibat melalui media pembelajaran ular tangga terintegrasi praktikum

10.    Peserta didik dapat menjelaskan struktur otot sebagai penyusun sistem gerak pada manusia melalui media pembelajaran ular tangga terintegrasi praktikum

11.    Peserta didik dapat menjelaskan fungsi otot sebagai penyusun sistem gerak pada manusia melalui media pembelajaran ular tangga terintegrasi praktikum

12.    Peserta didik dapat mengidentifikasikan berbagai penyakit atau gangguan sistem gerak pada manusia melalui media pembelajaran ular tangga terintegrasi praktikum 

13.    Peserta didik dapat memahami upaya menjaga kesehatan sistem gerak pada manusia melalui media pembelajaran ular tangga terintegrasi praktikum

14.    Peserta didik mampu memahami materi sistem gerak pada manusia menggunakan media pembelajaran ular tangga terintegrasi praktikum

 

 

D. Materi

1. Fakta

Sistem gerak pada manusia merupakan gabungan dari aktivitas beberapa organ yang membentuk satu kesatuan untuk menunjang kehidupan manusia melakukan berbagai gerakan. Manusia dapat melakukan berbagai gerakan karena adanya rangka dan otot dalam tubuh. Sistem gerak pada manusia meliputi alat gerak aktif dan alat gerak pasif. Alat gerak aktif berupa otot karena didalamnya mengandung protein aktomiosin, sedangkan alat gerak pasif berupa tulang.

Fungsi utama sistem gerak yaitu sebagai berikut;

a.        Memungkinkan manusia berpindah tempat; dan

b.       Melakukan berbagai aktivitas seperti: jalan, duduk, menari, menulis, lari, tidur, mengangkat, dan sebagainya.

2. Konsep

a.        Alat gerak aktif (otot)

Otot merupakan alat gerak aktif yang menghubungkan antara organ tubuh yang satu dengan organ tubuh lainnya. Melekatnya ujung ujung otot (tendon) pada organ tersebut menyebabkan terjadinya gerakan. menurut Syaifuddin (2006), otot merupakan suatu organ/alat yang memungkinkan tubuh dapat bergerak yang merupakan suatu sifat penting bagi organisme. Gerak sel terjadi karena sitoplasma mengubah bentuk. Pada sel-sel, sitoplasma ini merupakan benang-benang halus yang panjang disebut miofibril. Jika sel otot mendapat rangsangan maka miofibril akan memendek. Dengan kata lain sel otot akan memendekkan dirinya ke arah tertentu (berkontraksi).  Campbell (2008) menjelaskan bahwa otot manusia terbagi atas 3 yakni otot polos,otot lurik, dan otot jantung sebagai berikut:

1)         Otot polos

Otot Polos adalah otot yang bekerja tampa kesadaran kita yang dipengaruhi oleh sistem saraf tak sadar atau saraf otonom, otot polos dibentuk oleh sel-sel yang berbentuk gelendong dimana kedua ujungnya runcing dan mempunyai 1 inti sel.

2)      Otot lurik

Otot lurik adalah otot yang menempel pada rangka tubuh manusia yang digunakan dalam pergerakan dimana otot lurik adalah otot yang bekerja dibawah kesadaran (volunter). Otot lurik juga dinamakan otot rangka, karena menempel pada rangka. Dimanakan otot lurik karna adanya sisi gelap terang yang berselang seling.

3)      Otot jantung

Otot jantung atau myocardium adalah otot yang bekerja secara terus menerus tampa istirahat atau berhenti. Otot jantung merupakan perpaduan antara otot lurik dan otot polos karna adanya persamaan yang ada pada otot jantung misalnya, memiliki sisi gelap terang dan inti sel yang berada ditengah. Otot jantung berfungsi dalam memompa darah ke seluruh tubuh. Otot jantung bekerja dibawah kesadaran manusia saraf yang memengaruhi otot jantung adalah saraf simpatik dan parasimpatik.

 

b.        Alat gerak pasif rangka (tulang)

Rangka atau tulang pada tubuh manusia termasuk salah satu alat gerak pasif karena tulang baru akan bergerak bila digerakkan oleh otot, sedangkan unsur pembentuk tulang pada manusia adalah unsur kalsium dalam bentuk garam yang direkatkan oleh kolagen. Dalam perkembangannya bentuk tulang dan rangka tubuh yang disusunnya dapat mengalami kelainan yang disebabkan oleh gangguan yang dibawa sejak lahir, infeksi penyakit, faktor gizi atau posisi tubuh yang salah (Subkhan, 2010). Skelet atau rangka adalah rangkaian tulang yang mendukung dan melindungi beberapa organ lunak, terutama dalam tengkorak dan panggul. Kerangka berfungsi sebagai alat ungkit pada gerakan dan menyediakan permukaan untuk otot-otot kerangka (Pearce,2009).

Tulang merupakan alat gerak pasif karena tidak dapat bergerak tanpa bantuan otot. Walaupun demikian tulang membentuk sistem pengungkit yang melipat gandakan kekuatan yang timbul akibat kontraksi otot rangka sehingga menghasilkan gerak tubuh. Kerangka adalah rangkaian tulang yang mendukung dan melindungi beberapa organ lunak, terutama dalam tengkorak dan panggul. Kerangka juga berfungsi sebagai alat ungkit pada gerakan dan menyediakan permukaan untuk kaitan otot-otot rangka (Pearce, 2010).

 

3. Prinsip

a.    Jenis tulang

Berdasarkan jaringan penyusun dan sifatnya tulang pada manusia dapat dibedakan menjadi 2 yaitu sebagai berikut.

1)        Tulang rawan

Tulang rawan tersusun dari sel-sel tulang rawan, ruang antar sel tulang rawan banyak mengandung zat perekat dan sedikit zat kapur, bersifat lentur, terdiri atas sel-sel rawan yang dapat menghasilkan matriks yang berupa kondrin Tulang rawan banyak terdapat pada tulang anak kecil dan pada orang dewasa banyak terdapat pada ujung tulang rusuk, laring, trakea, bronkus, hidung, telinga, antara ruas-ruas tulang belakang. Bila anak-anak mengalami patah tulang, cepat menyambung kembali dikarenakan pada anak-anak masih banyak memiliki tulang rawan, sehingga bila patah mudah menyambung kembali. Proses perubahan tulang rawan menjadi tulang keras, disebut osifikasi.

2)        Tulang keras

Tulang keras dibentuk oleh sel pembentuk tulang (osteoblas) ruang antar sel tulang keras banyak mengandung zat kapur, sedikit zat perekat, bersifat keras. Zat kapur tersebut dalam bentuk kalsium karbonat dan kalsium fosfat yang diperoleh atau dibawa oleh darah. Dalam tulang keras terdapat saluran havers yang didalamnya terdapat pembuluh darah yang berfungsi mengatur kehidupan sel tulang. Tulang keras berfungsi untuk menyusun sistem rangka. Contoh tulang keras: tulang paha, tulang lengan, tulang betis, tulang selangka.

b.      Bentuk tulang

Menurut Nurkanti (2012), berdasarkan bentuknya tulang dibedakan menjadi 3 macam yaitu sebagai berikut.

1)   Tulang pipa (Tulang panjang)

Tulang pipa berbentuk bulat, panjang dan yang bagian tengahnya berongga, di ujung tulang pipa terjadi perluasan yang berfungsi untuk berhubungan dengan tulag lain, contohnya: tulang paha, tulang lengan, tulang jari tangan. Tulang pipa berfungsi sebagai tempat pembentukan sel darah merah. Tulang pipa terbagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian tengah disebut diafisis, kedua ujungnya disebut epifisis, dan antara epifisis dan diafisis disebut cakrafisis.

2)   Tulang pipih

Tulang pipih berbentuk pipih (gepeng), tulang pipih tersusun atas dua lempengan tulang kompak dan tulang spons, yang di dalamnya terdapat sum-sum tulang, kebanyakan tulang pipih menyusun didinding rongga, sehingga tulang pipih ini sering berfungsi sebagai pelindung atau untuk memperkuat. Contohnya: tulang belikat, tulang dada, tulang rusuk, dan tulang tengkorak. Selain berfungsi sebagai pelindung, tulang pipih juga berfungsi sebagai tempat pembentukan sel darah merah dan sel darah putih.

3)   Tulang pendek

Tulang pendek berbentuk pendek dan bulat, contohnya: terdapat pada ruas- ruas tulang belakang, tulang pergelangan tangan, tulang pergelangan kaki. Berfungsi sebagai tempat pembentukan sel darah merah dan sel darah putih, selain ketiga tulang tersebut ada juga tulang yang tidak beraturan, atau tulang yang tidak berbentuk, tulang ini memiliki bentuk yang tidak tertentu, contohnya adalah, tulang tengkorak, tulang rahang, tulang belakang.

3. Proses

Proses pembentukan tulang disebut osifikasi (ossi = tulang, fikasi = pembuatan) atau disebut juga osteogenesis (Tortora dan Derrickson, 2011). Semua tulang berasal dari mesenkim, tetapi dibentuk melalui dua cara yang berbeda. Tulang berkembang melalui dua cara, baik dengan mengganti mesenkim atau dengan mengganti tulang rawan. Sususan histologis tulang selalu bersifat sama, baik tulang itu berasal dari selaput atau dari tulang rawan (Moore dan Agur, 2002)

Osifikasi membranosa adalah osifikasi yang lebih sederhana diantara dua cara pembentukan tulang. Tulang pipih pada tulang tengkorak, sebagian tulang wajah, mandibula, dan bagian medial dari klavikula dibentuk dengan cara ini. Juga bagian lembut yang membantu tengkorak bayi dapat melewati jalan lahirnya yang kemudian mengeras dengan cara osifikasi membranosa (Tortora dan Derrickson, 2011).

Osifikasi Endokondral adalah Ppmbentukan tulang bentuk tulang rawan yang terjadi pada masa fetal dari mesenkim lalu diganti dengan tulang pada sebagian besar jenis tulang (Moore dan Agur, 2002). Pusat pembentukan tulang yang ditemukan pada corpus disebut diafisis, sedangkan pusat pada ujung-ujung tulang disebut epifisis. Lempeng rawan pada masing-masing ujung, yang terletak di antara epifisis dan diafisis pada tulang yang sedang tumbuh disebut lempeng epifisis. Metafisis merupakan bagian diafisis yang berbatasan dengan lempeng epifisis (Snell, 2012). Penutupan dari ujung-ujung tulang atau dikenal dengan epifise line rerata sampai usia 21 tahun, hal tersebut karena pusat kalsifikasi pada epifise line akan berakhir seiring dengan pertambahan usia, dan pada setiap tulang (Byers, 2008)


E.  METODE PEMBELAJARAN  

IPK

Pertemuan

Model

3.1.1

3.1.2

3.1.3

3.1.4

4.1.1

 

I

Somatic, Auditory, Visual, Intellectual (SAVI)

3.1.5

3.1.6

3.1.7

4.1.1

II

Somatic, Auditory, Visual, Intellectual (SAVI)

3.1.8

3.1.9

4.1.1

III

Somatic, Auditory, Visual, Intellectual (SAVI)

 

IV

Diskusi dan Tanya Jawab

 

F.   MEDIA/ALAT dan SUMBER PEMBELAJARAN

1.        Media/alat         : Media pembelajaran ular tangga, papan tulis, pena, dan         buku tulis            buku tulis

2.        Sumber belajar  :

a.    Wahyudi dan Robin. 2016. BIOLOGI Untuk SMA/MA Kelas XI Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam. Depok: CV Arya Duta.

b.    Buku lain yang menunjang pembelajaran sistem gerak pada manusia

 

 

G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Primata Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis)

(Buat temen-temen yang ingin template booklet (buku saku) mengenai  Monyet   ekor   panjang   ( Macaca   fascicularis ) dalam bentuk Pdf,  bisa klik link dibawah → DOWNLOAD DISINI  Dan ini template dalam bentuk powerpoint → DOWNLOAD DISINI  ) Monyet ekor panjang   ( Macaca fascicularis ) merupakan monyet asli Asia tenggara , namun sekarang sudah tersebar hampir seluruh Asia. Dalam bahasa inggris monyet ekor panjang dinamakan  Crab-eating Macaque  atau  Long-tailed Macaque.  Monyet ini sangat mudah adaptasi dengan lingkungan barunya dan termasuk hewan liar yang mampu mengikuti perkembangan peradaban manusia . Kingdom   : Animalia Filum          : Chordata Kelas           : Mammalia Ordo            : Primata Familia       : Cercopithecidae Genus        : Macaca Spesies       : Macaca fascicularis Saat dewasa Monyet Ekor Panjang mempunyai panjang tubuh sekitar 38-55 cm ditambah ekor sepanjang 40-65 cm.

LAPORAN PRAKTIKUM II- PENGENALAN MIKROSKOP, ALAT OPTIK DAN KAMERA SEBAGAI ALAT BANTU BIOLOGI

  LAPORAN PRATIKUM II PENGENALAN MIKROSKOP, ALAT OPTIK DAN KAMERA  SEBAGAI ALAT BANTU BIOLOGI Oleh : Rizki Juliyantri (1532220129) Dosen Pembimbing: Syarifah, M.Kes  PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.2  Latar Belakang  Dalam mempelajari ilmu biologi kita dituntut harus menghetahui aspek yang berhubungan dengan segala bentuk makhluk hidup yang ada dimuka bumi ini. Menghetahui macam bentuk serta ragam nya. Dari makhluk hidup yang mampu dilihat oleh kasat mata sampai yang tak mampu dilihat dengan kasat mata. Oleh sebab itu dalam pembelajaran biologi sangat dibutuhkan alat optik mikroskop untuk melihat objek yang tak kasat mata.  Mikroskop sendiri merupakan alat bantu utama dalam melakukan pengamatan dan penelitian dalam bidang Biologi, karena dapat digunakan untuk mempelajari  struktur benda-benda kecil. Ada dua macam mikroskop yaitu Mikroskop Optik dan Mikroskop Elektron. Mikroskop o

STATISTIKA PENDIDIKAN - MAKALAH UJI T, UJI KORELASI DAN UJI ANAVA

!!!UNTUK MAKALAH BERBENTUK MS.WORD DAPAT DIDOWNLOAD DI LINK BAWAH YA !!!  👉👉DOWNLOAD MAKALAH👈👈   STATISTIKA PENDIDIKAN RESUME UJI T, UJI KORELASI DAN UJI ANAVA Oleh:                     Nama           : Rizki Juliyantri                     Nim : 1532220129 Dosen Pembimbing: Eri Agusta, M.pd PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG 2017 UJI T-TEST A. Pengertian Uji-T Uji-T atau T-Test adalah salah satu test statistik yang dipergunakan untuk menguji kebenaran atau kepalsuan hipotesis nol/nihil (Ho) yang menyatakan bahwa di antara dua buah mean sampel yang diambil secara random dari populasi yang sama tidak terdapat perbedaan yang signifikan. B. Macam- Macam Uji-T 1. One Sample T-Test  Analisis perbandingan satu sampel dikenal dengan Uji-T atau T-Test ( one sample t-test ) dan uji-Z. Tujuan Uji-T atau Uji-Z adalah untuk mengetahui perbedaan mean variabel yang dihipotesiskan .  Rumus Uji-T  :     Apabila s